Saturday, November 20, 2010

Anda Sudah Berqurbankah

jangan biarkan cinta membuatmu bodoh

”Alhamdulillah, hari ini kita bersyukur kepada Allah, karena bisa makan daging kambing dan lembu hari ini, ”ujar seorang ayah kepada keluarganya.

Ini merupakan contoh sebuah keluarga yang mungkin baru setahun sekali dapat makan daging. Mereka tidak susah-susah untuk mendapatkan daging qurban karena di daerah mereka banyak orang yang berqurban.

Tetapi tidak di beberapa tempat. Contohnya di Jakarta, pada tahun yang lalu ratusan orang pada mengantri untuk mendapatkan daging qurban. Bahkan tidak jarang di antara mereka harus sikut menyikut untuk mendapatkan daging qurban tersebut. Begitulah potret kehidupan masyarakat kita. Ada yang bisa berqurban dan ada yang hanya mampu memasak daging hanya setahun sekali saja.

Hari Raya Idul Adha atau sering disebut Hari Raya Qurban, merupakan hari yang penuh berkah, karena banyak di antara umat Islam yang berqurban kambing dan lembu. Dan biasanya, orang-orang seperti mereka sudah sejak awal mendapat beberapa kupon qurban untuk diambil pada saat pemotongan nantinya.

Inilah secercah kebahagian para kaum dhuafa’ yang selama ini mungkin sulit membeli daging kambing atau lembu karena mahalnya. Inilah bentuk kebahagian yang mereka terima karena ’keikhlasan’ para penqurban. Tetapi apakah sebatas hari itu saja mereka bahagian, sementara hari-hari selanjutnya mereka bersedih? Paling tidak itulah yang baru kita lakukan, yaitu mengembirakan saudara-saudara kita yang masih kekurangan.

Qurban adalah sesuatu yang patut kita renungi. Banyak orang yang menganggap bahwa qurban hanya semaca ritual tanpa makna. Padahal qurban adalah sebuah simbolisasi yang diajarkan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim as dan Ismail as, untuk memberikan ’sesuatu’ yang mereka cintai hanya kepada Allah SWT.

Cinta yang selama ini hadir mungkin hanya kita tujukan kepada makhluknya semata, tetapi apakah kita mau menqurbankan diri kita untuk sesuatu yang diperintahkan Allah? Di sinilah hakikat qurban sebenarnya.

Semangat berqurban tidaklah harus berhenti pada hari Raya Qurban saja, artinya, janganlah kita menganggap bahwa berqurban hanya pada hari Raya Idul Adha saja, tetapi seharusnyalah selama hidup kita, rasa penqurbanan itu harus terus kita pupuk. Semangat berqurban inilah yang kini harus terus kita pupuk, kita tidak boleh berhenti, karena masih banyak saudara-saudara kita yang masih membutuhkan penqurbanan kita.

Jika syariat berbicara mengenai pengurbanan lewat menyembelih hewan qurban, tetapi secara hakikat penqurbanan dapat dilakukan dengan cara apa saja, apakah itu lewat tenaga, kekuasaan maupun hal-hal sekecil apapun.

Penqurbanan tidak hanya milik orang yang berduit saja, tetapi orang-orang yang tidak mampu juga bisa berqurban, yaitu dengan berusaha memberikan yang terbaik di dalam hidupnya untuk selalu dekat kepada Allah. Karena secara bahasa qurban berarti dekat, jadi dengan adanya penqurbanan yang kita lakukan diharapkan mampu mendekatkan diri kita kepada Allah.

Kalau selama ini banyak sekatan-sekatan yang hadir di dalam diri kita untuk dekat kepada Allah, maka kita harus melempar sekatan-sekatan itu, sebagaimana Ibrahim melempar syetan ketika mencoba menggodanya, begitu juga dengan Ismail dan Hajar yang tidak luput dari godaan Syetan.

Berqurban bukanlah untuk menunjukkan bahwa diri ini lebih ’hebat’ dari orang lain, atau lebih baik dari orang lain, tetapi berqurban adalah mampu menciptakan diri ini layaknya Ibrahim yang patuh kepada Allah SWT.

Akhirnya mari kita jadikan momentum berqurban ini untuk menjadikan diri kita tetap peduli dengan saudara-saudara kita dan budayakanlah selalu berqurban di mana saja kita berada. Apalagi kita telah mengakui bahwa sesungguhnya harta dan kekayaan yang kita miliki pada dasarnya hanyalah titip Allah, jadi berbagilah dengan sesama. Mudah-mudahan rasa syukur kita ini akan menjadi amalan kita kelak di akhirat. Minal Aidzin Wal Faidzin. Mohon maaf Lahir dan Batin. analisadaly.com

berita cinta

0 comments:

Post a Comment

 

© 2011 cinta oh cinta... - ToS | Privacy Policy | Sitemap

About Us | Contact Us | Write For Us