Saturday, November 13, 2010

Melakukan Kesalahan Kencan Yang Sama

jangan biarkan cinta membuatmu bodoh

Sebuah surat datang ke meja saya dari seorang wanita yang lelah karena melakukan kesalahan yang sama terus-menerus dan berharap bisa mematahkan beberapa pola yang merusak. Mari kita pelajari kasusnya.

Dr. Hawkins, saya baru-baru ini melewati sebuah hubungan yang sulit dengan seorang pria yang secara emosional tidak layak sama seperti mantan suami saya dan juga mantan pacar saya sebelum pria ini. Kenapa saya selalu memilih tipe pria yang sama untuk berkencan? Saya tahu pepatah yang mengatakan bahwa kita menikahi ayah kita, tapi saya benci untuk menyamakan pria ini dengan ayah terkasih. Ayah saya adalah seorang pria sejati dan imam bagi keluarga. Saya hanya bisa merenung dan mencoba pulih akibat putus cinta. Saya meminta Tuhan untuk mengambil keinginan dari hidup saya jika menikah lagi bukanlah kehendak-Nya. Saya bisa tenang dalam segala hal, tapi saya tetap ingin bertemu dengan orang yang tepat dan menikah lagi. Bagaimana saya dapat menghindar untuk menikah dengan tipe pria yang sama yang telah menjadi kesalahan saya di masa lalu?

Tentu saja kita semua dapat mengalami seperti apa yang wanita ini alami. Kita akan memandang ke cermin dan bertanya-tanya kenapa kita sampai melakukan apa yang telah kita lakukan. Kita ingin melakukannya secara berbeda. Apa jawabannya?

Pertama, tidak ada jawaban sederhana.

Banyak orang yang menginginkan penyelesaian instan bagi masalah mereka. Kecenderungan kita adalah berdoa kepada Tuan untuk menyelesaikan masalah kita, atau mencoba beberapa solusi dalam waktu singkat kemudian berhenti dalam keputusasaan. Berubah itu tidaklah mudah. Berubah tidak akan pernah menjadi mudah. Jika berubah itu mudah, maka kita akan memiliki kesuksesan yang jauh lebih besar daripada yang dapat kita peroleh saat ini. Perubahan menuntut banyak kerja keras.

Kedua, gunakan hikmat Tuhan yang telah diberikan kepada Anda untuk mencari solusi.

Anda berada di jalur yang benar untuk mengeksplorasi hidup Anda akan sebuah pola. “Jika hal itu dapat diprediksi, maka dapat dicegah”. Salah satu karunia terbesar yang kita miliki dari Tuhan adalah hikmat, dan Tuhan berjanji untuk meberikannya dengan murah hati jika kita mencarinya (Amsal 2). Banyak dari kita tidak cukup bergumul dengan tidak tahu apa yang harus dilakukan, tapi dengan keberanian untuk melakukan hal-hal yang kita tahu harus dilakukan.

Ketiga, identifikasi pola-pola Anda yang mengganggu.

Dengan bantuan nasehat yang bijak, eksplorasi pola perilaku Anda. Jika Anda cenderung tertarik pada pria yang jauh, pria yang sudah berpasangan, tanyakan pada diri Anda sendiri kenapa. Apakah Anda memiliki masalah harga diri? Apakah Anda merasa bahwa pria yang terpisah jauh adalah pria terbaik yang dapat membuat Anda tertarik? Apakah Anda takut untuk menjalin komitmen yang lebih serius? Karena kitalah yang mengajarkan orang lain bagaimana seharusnya memperlakukan diri kita. Perilaku Anda menyarankan untuk tidak terikat karena itulah yan Anda anggap pantas bagi Anda.

Keempat, ciptakan tujuan yang jelas bagi perubahan perilaku, dan pertanggung-jawabkan perubahan itu kepada seseorang.

Itulah salah satu cara untuk memahami pola kita, dan menjadi sesuatu yang baru untuk sebuah perubahan. Pengetahuan hanya dapat membantu kita beberapa langkah, maka kita masih harus memetakan strategi perubahan itu. Dimanakah Anda akan pergi untuk menemui pria yang ‘tepat’? Bagaimana Anda membuat seorang pria yang siap secara emosi dan rohani untuk sebuah hubungan dapat tertarik kepada Anda? Seorang konselor atau meeka yang terlatih bisa menjadi seseorang yang berharga untuk membantu Anda melakukan perubahan.

Apakah Anda siap untuk cinta? Saya melihat berapa banyak orang yang percaya bahwa mereka telah siap untuk cinta dan kenyataannya, mereka menyabotase upaya untuk mendapatkan cinta dengan berbagai macam cara. Apakah Anda siap untuk cinta? Pertanyaan ini juga berlaku bagi perubahan perilaku lain yang diinginkan – apakah kita benar-benar siap untuk mengubah kebiasaan makan kita? Apakah kita benar-benar siap pergi ke gymn empat kali dalam seminggu? Apakah kita benar-benar siap untuk memiliki hubungan yang lebih sehat? Apakah kita benar-benar siap untuk mempelajari semua yang kita bisa tentang perilaku kodependen? Kita mengeluh tentang hidup kita, bahkan berdoa untuk suatu perubahan, lalu kemudian gagal membuat rencana perubahan jangka panjang. Jalan pintas tidak akan berhasil. Berubah dengan cepat tidak akan bertahan selamanya. jawaban.com

artikel cinta, Kencan, Kesalahan, Melakukan, Yang Sama

0 comments:

Post a Comment

 

© 2011 cinta oh cinta... - ToS | Privacy Policy | Sitemap

About Us | Contact Us | Write For Us